Kunci Jawaban Tematik Kelas 4 tema 8 ini merupakan jawaban dari soal-soal yang terdapat pada Buku Tematik Terpadu. Dengan adanya Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 2 ini dapat membantu para rekan-rekan guru yang mengajar dan para siswa dalam mengerjakan soal-soal atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh tenaga pendidik yang ada disekolah siswa masing-masing, dan dapat di akses pada daftar isi di bawah ini. Artikel ini merupakan kelanjutan pembahasan materi sebelumnya. buku yang digunakan bersumber dari Buku Siswa Kelas 4 Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Kurikulum 2013 SD/MI semester 2 revisi 2017 sebagai panduan dan jawaban berisi rangkuman yang sudah kami sedia.
Tema 8 Kelas 4 SD Subtema 1 Pembelajaran 2
Hari itu Edo mendapat tugas untuk menyiapkan sebuah lagu daerah. Lagu itu akan dinyanyikan di depan teman-teman sekelasnya. Edo dan keluarganya berasal dari Papua. Edo teringat lagu daerah di lingkungan tempat tinggalnya di Papua. Edo akan menyanyikan lagu dari Papua yang berjudul ”Yamko Rambe Yamko”.
Ayo Bernyanyi
Nyanyikan lagu daerah berikut dengan penuh semangat.
Edo berhasil menyanyikan lagu ”Yamko Rambe Yamko” dengan baik. Saat bernyanyi, Edo memperhatikan tempo dan tinggi rendah nada. Apa kamu masih ingat tentang tempo dan tinggi rendah nada? Mari, mengingat kembali tentang tempo dan tinggi rendah nada.
Tempo adalah cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Tempo dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tempo cepat, tempo sedang, dan tempo lambat. Pemilihan tempo dalam suatu lagu harus disesuaikan dengan isi lagu. Sebagai contoh, lagu yang menggambarkan keriangan biasanya menggunakan tempo cepat. Lagu untuk menidurkan bayi biasanya menggunakan tempo sedang ataupun tempo lambat.
Sementara itu, tinggi rendah nada merupakan cara menyanyikan lagu sehingga menghasilkan nada tinggi ataupun nada rendah sesuai dengan notasi lagu. Berikut urutan tinggi rendah nada yang disebut tangga nada dengan notasi angka dan notasi balok.
Semakin ke kanan, nada semakin tinggi. Sebaliknya, semakin ke kiri, nada semakin rendah. Nada bertitik di bawah berarti nada rendah, nada tidak bertitik berarti nada sedang, dan nada bertitik di atas berarti nada tinggi.
Nada-nada yang bertitik di bawah disebut tangga nada oktaf rendah, nadanada yang tidak bertitik disebut tangga nada oktaf sedang, dan nada-nada yang bertitik di atas disebut tangga nada oktaf tinggi. Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang. Susunan nada yang berurutan naik atau turun disebut tangga nada. Tentu saja jarak antarnada yang berurutan itu naik atau turun tertentu pula 1 2 3 4 5 6 7 1 i
Kunci Jawaban Tematik Halaman 14
Ayo Berlatih
Amatilah teks lagu “Yamko Rambe Yamko”. Identifikasi tinggi rendah nada dari notasi lagu di depan. Apa yang kamu temukan?
Jawab:
Pada notasi angka lagu ” Yamko Rambe Yamko” menggunakan nada tinggi dan nada sedang. Nada rendah tidak digunakan dalam notasi lagu ”Yamko Rambe Yamko”.
Apa makna yang terkandung dari lagu ”Yamko Rambe Yamko”?
Jawab:
Makna: Lagu ”Yamko Rambe Yamko” merupakan lagu yang bertemakan peperangan. Lagu ini menceritakan tentang pertikaian yang terjadi di dalam negeri. Pelantun lagu ingin menjadi bunga bangsa atau pahlawan yang rela berkorban sampai mati untuk mempertahankan negara Indonesia dari penjajah.
Ayo Membaca
Bacalah cerita rakyat berikut.
Kasuari dan Dara Makota
Kasuari memiliki badan besar dan sayap lebar. Dia mampu terbang tinggi. Namun, Kasuari amat serakah. Dia memetik banyak sekali buah yang telah masak. Buah-buahan itu disembunyikan di bawah sayapnya sehingga burung-burung lain tidak kebagian. Burung-burung lain mengetahui keserakahan Kasuari. Oleh karena itu, tidak seekor burung pun mau berteman dengannya. Meski demikian, Kasuari tidak memedulikannya.
Lama-kemalaan Kasuari semakin serakah. Tidak hanya buah-buahan di pohon saja yang diambilnya, tetapi juga buah-buahan yang jatuh ke tanah. Burung-burung lain pun jengkel. Mereka mencari cara agar Kasuari sadar dari sifat serakahnya.
”Bagaimana jika lomba terbang? Siapa yang mampu terbang tinggi dan paling jauh, dialah pemenangnya. Kalau Kasuari kalah, dia tidak boleh mencurangi kita lagi,” usul Dara Makota.
”Siapa yang bisa melawan Kasuari? Badannya besar. Sayapnya lebar. Sekali mengepakkan sayap, dia pasti bisa terbang jauh. Kita tidak akan menang,” jawab Pipit pesimis.
”Ingat, kita harus menggunakan akal. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan melawannya dalam perlombaan ini,” kata Dara Makota sambil tersenyum. Dia berusaha meyakinkan teman-temannya.
Teman-teman Dara Makota saling berpandangan. Mereka bertanyatanya dalam hati. Mungkinkah Dara Makota yang bertubuh kecil dapat mengalahkan Kasuari yang besar?
Dara Makota menyampaikan tantangannya kepada Kasuari. Kasuari menyetujui tantangan Dara Makota. Saat pertandingan tiba, semua burung hadir untuk menyaksikan.
Dengan sombongnya Kasuari menertawakan Dara Makota. ”Sudahlah, kamu menyerah saja daripada mendapat malu,” ejek Kasuari.
Dara Makota bergeming. ”Siapa yang tertawa belakangan, dia yang menang,” sahut Dara Makota. Kasuari dan Dara Makota pun bertanding. Mereka melesat dengan kencang. Kasuari terbang cepat sekali. Sesekali Kasuari menoleh Dara Makota yang berada di belakangnya. Dia takut jika Dara Makota menyusulnya.
Saat asyik menoleh, tiba-tiba... BRAAK.... Kasuari menabrak batang pohon. Sebelah sayapnya pun patah. Semua yang hadir tertegun, tetapi Kasuari tak mau menyerah. Dia berusaha bangkit dan mengepakngepakkan sayapnya. Sayangnya, dia terus terjatuh dan menggelepar di tanah. Sementara itu, Dara Makota terus melesat jauh meninggalkan Kasuari.
Kasuari hanya dapat memandang Dara Makota dengan rasa malu. Sekarang dia baru tahu rasanya menjadi makhluk lemah. Selama ini dia selalu merasa menjadi burung terhebat. Namun, dalam sekejap dia tidak mampu terbang lagi.
Beberapa burung lain turun ke tanah. Mereka membantu Kasuari. Kasuari semakin malu karena selama ini dia telah mencurangi mereka. Sejak saat itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya. Namun sayang sekali, sejak saat itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus mencari makan di tanah.
Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.
Pada Pembelajaran 1 telah dijelaskan bahwa cerita Asal Mula Telaga Warna merupakan cerita fiksi. Cerita yang diceritakan Ibu Guru di atas juga merupakan cerita fiksi. Ayo, melakukan kegiatan berikut.
Kunci Jawaban Tematik Halaman 17
Siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita tersebut? Sebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Kemudian, ceritakan secara lisan cerita tersebut di depan teman-teman dan gurumu.
Ada berbagai jenis cerita fiksi, di antaranya cerita rakyat, cerpen, dan novel. Adapun jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.
Ayo Berdiskusi!
Carilah informasi tentang jenis-jenis cerita fiksi berikut!
Jawab:
- Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar. Contoh: Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebai Malang.
- Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri, dan Tuhan.
- Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup dan bermasyarakat seperti manusia. Contoh: Kancil dengan Buaya dan Burung Bangau.
- Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah, kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah. Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu dan
- Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya kepahlawanan. Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung.
- Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk. Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar. Contoh: Putri Tunjung Buih dan Putri dari Bambu
- Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh. Contoh: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Kunci Jawaban Tematik Halaman 18
Ayo Berlatih
Bacalah kembali cerita Asal Mula Telaga Warna dan Kasuari dan Dara Makota. Kemudian, identifikasilah jenis cerita fiksi tersebut.
Jawab:
Cerita Asal Mula Telaga Warna dan Kasuari dan Dara Makota termasuk jenis cerita rakyat. Cerita Asal Mula Telaga Warna merupakan cerita rakyat berjenis legenda. Alasannya, isi cerita tersebut mengisahkan asal mula terjadinya suatu tempat, yaitu Telaga Warna.
Sementara itu, cerita Kasuari dan Dara Makota merupakan cerita rakyat berjenis fabel. Alasannya, tokoh-tokoh yang terdapat pada cerita adalah binatang, yaitu burung. Burung-burung itu diceritakan hidup, bersosialisasi, dan dapat berbicara layaknya manusia.
Kasuari dan Dara Mahota dalam cerita di depan memiliki sayap untuk terbang. Dengan terbang, mereka dapat menuju tempat tertentu. Demikian juga dengan manusia. Manusia seringkali menggunakan sarana transpotasi, seperti sepeda, sepeda motor, mobil, pesawat, dan kapal untuk menuju tempat tertentu.
Pulang sekolah Edo mengendarai sepeda. Di jalan cukup ramai, Edo mengurangi kekuatan saat mengayuh sepedanya. Laju sepeda menjadi lambat. Di jalan lengang, Edo menambah kekuatan saat mengayuh sepeda. Laju sepeda menjadi cepat.
Kekuatan mengayuh memengaruhi laju sepeda. Saat Edo mengurangi kekuatan dalam mengayuh sepeda, Edo telah mengurangi gaya. Sepeda pun bergerak lambat atau pelan. Sebaliknya, saat Edo menambah kekuatan dalam mengayuh sepeda, Edo telah menambah gaya. Sepeda pun bergerak cepat. Dengan demikian, gaya berpengaruh terhadap gerak benda.
Apa kamu masih ingat tentang gaya dan gerak?
Ayo Mencoba
Lakukan percobaan di bawah ini secara berpasangan.
- Mendorong Meja Sendiri dan Bersama Teman
- Tujuan : mengetahui perubahan gerak akibat gaya
- Alat : meja
Langkah kegiatan
- Letakkan meja di tempat cukup luas.
- Doronglah meja secara sendiri dengan kekuatan penuh. Perhatikan gerakan meja. Apa yang kamu rasakan?
- Kemudian, doronglah meja bersama temanmu. Gunakan kekuatan penuh seperti saat mendorong sendirian. Perhatikan gerakan meja. Apa yang kamu rasakan?
Kunci Jawaban Tematik Halaman 20-21
Ayo Menulis
Tulislah hasil percobaanmu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa perbedaan yang kamu rasakan saat mendorong meja sendiri dan berdua?
Saat mendorong meja sendiri, beban meja terasa lebih berat. Kaetika mendorong meja berdua, beban meja lehih kecil sehingga lebih mudah untuk mendorong meja
2. Bagaimana pergerakan meja saat didorong sendiri dan berdua?
Pergerakan meja saat didorong sendiri gaya dorongannya lebih besar, tetapi jika meja didorong oleh dua orang maka dorongannya akan lebih ringan
3. Apa kesimpulanmu dari percobaan ini?
Ketika didorong sendiri meja akan terasa lebih berat, sedangkan ketika meja didorong berdua meja akan terasa lebih ringan
Terimakasih sudah membaca artikel ini, semoga Kunci Jawaban Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Halaman 14, 17, 18, 20, 21 yang saya share pada kesempatan kali ini dapat bermanfaat untuk rekan-rekan guru yang mengajar dan para pembaca. Salam