Artikel ini akan menjelaskan perihal Pola Pengembangan Paragraf dan Jenisnya, Paragraf umum-khusus, Paragraf perbandingan dan pertentangan, Paragraf analogi, Paragraf dengan contoh, Paragraf sebab-akibat, Paragraf proses, Paragraf klimaks.
Membaca merupakan kegiatan berbahasa untuk menyerap gosip yang disajikan secara tertulis. Berdasarkan jenisnya, terdapat beberapa ragam membaca, salah satunya ialah membaca intensif. Pada pelajaran kali ini kau akan berguru membaca intensif paragraf serta melaksanakan identifikasi terhadap pola pengembangan paragraf yang digunakan.
Bertolak dari pengertian tersebut, jenis membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca inspirasi sanggup digolongkan ke dalam jenis membaca intensif tersebut.
Istilah paragraf sering disebut pula alinea. Paragraf merupakan kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Oleh alasannya itu, paragraf merupakan himpunan sejumlah kalimat yang bertalian dan mendukung satu gagasan.
Dalam sebuah paragraf, gagasan itu menjadi terperinci oleh adanya uraian yang dikemukakan dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas. Pola paragraf dalam sebuah goresan pena sanggup beraneka ragam.
Berdasarkan pola pikir dalam meletakkan kalimat utama, sanggup dikenal tiga pola paragraf, yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf adonan (deduktif-induktif).
Sebuah paragraf tergolong berpola deduktif apabila kalimat utamanya terletak di awal paragraf, sedangkan bila kalimat utamanya terletak di selesai paragraf tergolong paragraf berpola induktif.
Sementara itu, apabila kalimat utamanya terletak di awal dan selesai paragraf tergolong paragraf berpola adonan (deduktif-induktif).
Dalam pendidikan, agama memiliki fungsi ganda, yakni fungsi motivasi dan fungsi psikologis. Sebagai motivasi, agama berfungsi untuk menumbuhkan etos yang positif dan etik puritan, sedang dalam fungsi psikologis, agama untuk memperlihatkan ketenteraman tatkala batin seseorang sedang goncang dan tatkala hawa nafsu sedang bergejolak untuk mencari kepuasan melanggar hak-hak kewajiban dirinya.
Agama, yang terakhir ini berfungsi sebagai hidayah tatkala seseorang begitu saja hendak menyeberang dan sekaligus memperlihatkan pegangan semoga seseorang tidak hanyut dalam zaman bendu (edan), yaitu tatkala dunia sudah penuh dengan tingkah laris konformis negatif, yang tidak terperinci mana yang salah dan mana yang benar.
Ada dua pendapat yang pro dan kontra mengenai ujian selesai nasional (UAN). Bagi yang pro, UAN diharapkan untuk mengukur kompetensi siswa dalam menempuh pendidikan dan sekaligus untuk melihat kualitas pendidikan secara umum.
Sementara itu, bagi yang kontra, UAN tidak diharapkan lantaran hal itu hanya akan memboroskan dana dan kualitas siswa antarsekolah di Indonesia tidak sama lantaran kondisi dan fasilitasnya bervariasi.
Filsafat sanggup diibaratkan sebagai pasukan militer yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Adapun pasukan infantri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan.
Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan, sedangkan ilmu berupaya membelah gunung dan merambah hutan. Filsafat menyerahkan tempat yang sudah dimenangkan ini kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya.
Dalam rangka mengejar ketertinggalan di pedesaan, baik dalam bidang pembangunan maupun pengetahuan, banyak sekali perjuangan telah dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, dengan menjalankan aktivitas ABRI (sekarang TNI) masuk desa yang sering disebut AMD.
Hasilnya pun lumayan, mirip perbaikan jalan, pembuatan jembatan, dan pemugaran kampung, Contoh lainnya ialah aktivitas Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa.
Hasil yang positif telah dinikmati oleh masyarakat desa yang bersangkutan, contohnya peningkatan pengetahuan masyarakat, pemberantasan buta aksara, perbaikan dalam bidang kesehatan dan gizi, dan sebagainya.
Hampir setiap pagi dan sore hari, jalan Ir. Juanda di depan Pasar Simpang Bandung tampak semrawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan dipakai oleh para pedagang kaki lima untuk menjajakan dagangannya. Untuk mengatasinya, pemerintah melaksanakan pengaturan dan penertiban para pedagang kaki lima. Hal tersebut terpaksa dilakukan, mengingat pelanggaran para pedagang di tempat itu telah melewati batas sehingga menjadikan kemacetan kemudian lintas.
Sebagai contoh, kita lihat pertemuan angka Gemini 7 pada tanggal 15 Desember 1965. Gemini 7 telah berhari-hari berada di dalam peredarannya yang berbentuk bundar dengan ketinggian 294 km. Sebetulnya, bidang lintasan Gemini 7 ini telah diperhitungkan semoga sama dengan bidang peluncuran Gemini 6.
Ini sanggup terjadi tiap hari lantaran adanya gerakan rotasi bumi. Jarak antara Gemini 7 dan Gemini 6 hanyalah 25 km. Jarak beberapa km ini diselesaikan pada fase terakhir selama 30 menit. Dengan cara berkali-kali mengadakan pembentukan arah, pengukuran jarak, dan percepatan, risikonya bertemulah Gemini 6 dan Gemini 7.
Pada waktu jumlah mahasiswa belum banyak, pembangunan ruang kelas di kampus kami cukup seluas 5 x 6 m. Setelah jumlah mahasiswa yang diterima cukup banyak, yakni per kelasnya mencapai 50 mahasiwa, ruang kelas yang ada sudah tidak representatif.
Untuk itu, perlu penyediaan ruang kelas yang berkapasitas 50 mahasiswa, bahkan perlu disediakan banyak sekali ruang yang berkapasitas di atas 50 orang.
Dengan demikian, pada tahun anggaran ini akan dibangun ruang kelas yang representatif, masing-masing seluas 10 x 15 m. Di samping itu, akan dibangun pula ruang sidang, ruang pertemuan, ruang seminar, dan lain-lain yang berkapasitas lebih dari 100 orang.
Membaca merupakan kegiatan berbahasa untuk menyerap gosip yang disajikan secara tertulis. Berdasarkan jenisnya, terdapat beberapa ragam membaca, salah satunya ialah membaca intensif. Pada pelajaran kali ini kau akan berguru membaca intensif paragraf serta melaksanakan identifikasi terhadap pola pengembangan paragraf yang digunakan.
Pola Pengembangan Paragraf dan Jenisnya
Membaca intensif merupakan kegiatan menyerap gosip yang disajikan secara tertulis yang bertujuan untuk memahami dan menganalisis materi bacaan secara teliti dan mendalam.Bertolak dari pengertian tersebut, jenis membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca inspirasi sanggup digolongkan ke dalam jenis membaca intensif tersebut.
Istilah paragraf sering disebut pula alinea. Paragraf merupakan kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Oleh alasannya itu, paragraf merupakan himpunan sejumlah kalimat yang bertalian dan mendukung satu gagasan.
Dalam sebuah paragraf, gagasan itu menjadi terperinci oleh adanya uraian yang dikemukakan dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas. Pola paragraf dalam sebuah goresan pena sanggup beraneka ragam.
Berdasarkan pola pikir dalam meletakkan kalimat utama, sanggup dikenal tiga pola paragraf, yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf adonan (deduktif-induktif).
Sebuah paragraf tergolong berpola deduktif apabila kalimat utamanya terletak di awal paragraf, sedangkan bila kalimat utamanya terletak di selesai paragraf tergolong paragraf berpola induktif.
Sementara itu, apabila kalimat utamanya terletak di awal dan selesai paragraf tergolong paragraf berpola adonan (deduktif-induktif).
Macam-macam Pola Paragraf
Berdasarkan teknik pengembangannya, sanggup dikenal beberapa pola paragraf, yakni paragraf umum-khusus, perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh, sebab-akibat, proses, dan klimaks-antiklimaks.Paragraf umum-khusus adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat topik atau gagasan utama kemudian diikuti kalimat-kalimat rincian atau penjelasan.
Dalam pendidikan, agama memiliki fungsi ganda, yakni fungsi motivasi dan fungsi psikologis. Sebagai motivasi, agama berfungsi untuk menumbuhkan etos yang positif dan etik puritan, sedang dalam fungsi psikologis, agama untuk memperlihatkan ketenteraman tatkala batin seseorang sedang goncang dan tatkala hawa nafsu sedang bergejolak untuk mencari kepuasan melanggar hak-hak kewajiban dirinya.
Agama, yang terakhir ini berfungsi sebagai hidayah tatkala seseorang begitu saja hendak menyeberang dan sekaligus memperlihatkan pegangan semoga seseorang tidak hanyut dalam zaman bendu (edan), yaitu tatkala dunia sudah penuh dengan tingkah laris konformis negatif, yang tidak terperinci mana yang salah dan mana yang benar.
Paragraf perbandingan dan kontradiksi adalah paragraf yang dikembangkan dengan mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara dua hal/benda atau lebih.
Ada dua pendapat yang pro dan kontra mengenai ujian selesai nasional (UAN). Bagi yang pro, UAN diharapkan untuk mengukur kompetensi siswa dalam menempuh pendidikan dan sekaligus untuk melihat kualitas pendidikan secara umum.
Sementara itu, bagi yang kontra, UAN tidak diharapkan lantaran hal itu hanya akan memboroskan dana dan kualitas siswa antarsekolah di Indonesia tidak sama lantaran kondisi dan fasilitasnya bervariasi.
Paragraf analogi ialah paragraf yang dikembangkan dengan membandingkan secara analogis antara sesuatu yang telah dikenal secara umum dengan sesuatu yang belum atau kurang dikenal oleh umum. Hal yang dianalogikan di sini ialah karakteristik atau sifatsifat sesuatu hal/benda.
Filsafat sanggup diibaratkan sebagai pasukan militer yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Adapun pasukan infantri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan.
Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan, sedangkan ilmu berupaya membelah gunung dan merambah hutan. Filsafat menyerahkan tempat yang sudah dimenangkan ini kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya.
Paragraf dengan contoh ialah paragraf yang dikembangkan dengan mengungkapkan contoh-contoh semoga paragraf menjadi lebih konkret.
Dalam rangka mengejar ketertinggalan di pedesaan, baik dalam bidang pembangunan maupun pengetahuan, banyak sekali perjuangan telah dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, dengan menjalankan aktivitas ABRI (sekarang TNI) masuk desa yang sering disebut AMD.
Hasilnya pun lumayan, mirip perbaikan jalan, pembuatan jembatan, dan pemugaran kampung, Contoh lainnya ialah aktivitas Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa.
Hasil yang positif telah dinikmati oleh masyarakat desa yang bersangkutan, contohnya peningkatan pengetahuan masyarakat, pemberantasan buta aksara, perbaikan dalam bidang kesehatan dan gizi, dan sebagainya.
Paragraf sebab-akibat ialah paragraf yang dikembangkan dengan mengungkapkan sebab-sebab dahulu sebagai gagasan utama kemudian jawaban sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya.
Hampir setiap pagi dan sore hari, jalan Ir. Juanda di depan Pasar Simpang Bandung tampak semrawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan dipakai oleh para pedagang kaki lima untuk menjajakan dagangannya. Untuk mengatasinya, pemerintah melaksanakan pengaturan dan penertiban para pedagang kaki lima. Hal tersebut terpaksa dilakukan, mengingat pelanggaran para pedagang di tempat itu telah melewati batas sehingga menjadikan kemacetan kemudian lintas.
Paragraf proses adalah paragraf yang dikembangkan dengan pengurutan tindakan atau perbuatan untuk menghasilkan sesuatu.
Sebagai contoh, kita lihat pertemuan angka Gemini 7 pada tanggal 15 Desember 1965. Gemini 7 telah berhari-hari berada di dalam peredarannya yang berbentuk bundar dengan ketinggian 294 km. Sebetulnya, bidang lintasan Gemini 7 ini telah diperhitungkan semoga sama dengan bidang peluncuran Gemini 6.
Ini sanggup terjadi tiap hari lantaran adanya gerakan rotasi bumi. Jarak antara Gemini 7 dan Gemini 6 hanyalah 25 km. Jarak beberapa km ini diselesaikan pada fase terakhir selama 30 menit. Dengan cara berkali-kali mengadakan pembentukan arah, pengukuran jarak, dan percepatan, risikonya bertemulah Gemini 6 dan Gemini 7.
Paragraf klimaks ialah paragraf yang dikembangkan dengan perincian gagasan dari gagasan yang paling rendah, bawah, atau sederhana menuju gagasan yang paling tinggi atau kompleks. Sementara itu, paragraf antiklimaks ialah sebaliknya.
Pada waktu jumlah mahasiswa belum banyak, pembangunan ruang kelas di kampus kami cukup seluas 5 x 6 m. Setelah jumlah mahasiswa yang diterima cukup banyak, yakni per kelasnya mencapai 50 mahasiwa, ruang kelas yang ada sudah tidak representatif.
Untuk itu, perlu penyediaan ruang kelas yang berkapasitas 50 mahasiswa, bahkan perlu disediakan banyak sekali ruang yang berkapasitas di atas 50 orang.
Dengan demikian, pada tahun anggaran ini akan dibangun ruang kelas yang representatif, masing-masing seluas 10 x 15 m. Di samping itu, akan dibangun pula ruang sidang, ruang pertemuan, ruang seminar, dan lain-lain yang berkapasitas lebih dari 100 orang.