-->

Pengertian, Jenis, Tujuan Dan Instrumen Kebijakan Moneter

Pengertian, Jenis, Tujuan dan Instrumen Kebijakan Moneter| Banyak dari para andal yang telah mendefinisikan pengertian kebijakan moneter. Sedangkan Pengertian Kebijakan Moneter Secara Umum yaitu langkah-langkah yang diambil penguasa moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang. Kebijakan berasal dari kata bijak, ditambah dengan imbuhan ke-an. Kebijakan artinya kepandaian atau kemahiran. Moneter artinya keuangan atau mengenai keuangan. Jadi, berdasarkan artinya katanya kebijakan moneter yaitu kepandaian mengenai keuangan.

Caranya dengan memakai instrumen-instrumen kebijakan moneter menyerupai operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, batas maksimum pinjaman kredit, dan moral suasion. Melalui instrumen-instrumen tersebut akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang ini pada balasannya akan memengaruhi kestabilan moneter semoga lebih aman bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan neraca pembayaran, dan kestabilan tingkat harga.

1. Jenis-Jenis Kebijakan Moneter 
Kebijakan moneter dibagi atas dua macam atau jenis. Jenis-Jenis kebijakan moneter yaitu sebagai berikut....
  • Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary expansive policy) : Kebijakan moneter ekspansif yaitu suatu kebijakan dalam rangka menambah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada ketika perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan moneter ekspansif juga disebut dengan kebijakan moneter longgar (easy money policy). 
  • Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy) : Kebijakan moneter kontraktif yaitu suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada ketika perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter kontraktif disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy). 
2. Tujuan Kebijakan Moneter 
Secara garis besar, tujuan kebijakan moneter yaitu menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan gairah dunia perjuangan dan meningkatnya kesempatan kerja. Jika dirinci tujuan kebijakan moneter yaitu sebagai berikut..
  • Menjaga Stabilitas Ekonomi : Stabilitas ekonomi yaitu suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
  • Menjaga Stabilitas Harga : Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan menghasilkan harga. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga sanggup memengaruhi acara ekonomi masyarakat. Apabila harga cenderung naik terus-menerus, orang akan membelanjakan semua uangnya yang mengakibatkan terjadinya tanda-tanda ekonomi yang disebut inflasi.
  • Meningkatkan Kesempatan Kerja : Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan gres atau perluasan perjuangan berarti meningkatkan kesempatan kerja. 
  • Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran : Kebijakan moneter sanggup memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing, harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran. 
3. Instrumen Kebijakan Moneter
Agar tujuan kebijakan moneter sanggup tercapai, bank pusat memakai instrumen-instrumen kebijakan moneter menyerupai berikut...
  • Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) : Operasi pasar terbuka yaitu salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara menjual akta Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal. 
  • Kebijakan Diskonto (Discount Policy): Diskonto yaitu pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan jumlah uang beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan merangsang keinginan orang untuk menabung. 
  • Kebijakan Cadangan Kas : Bank sentral sanggup menciptakan peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas (cas ratio). Bank umum, mendapatkan uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, akta deposito, dan jenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uang yang disetorkan nasabah yang dilarang dipinjamkan. 
  • Kebijakan Kredit Ketat : Kredit tetap diberikan bank umum, tetapi pemberiannya harus benar-benar didasarkan pada syarat 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economy. Dengan kebijakan kredit ketat, jumlah uang yang beredar sanggup diawasi. Langkah kebijakan ini biasa diambil pada ketika ekonomi sedang mengalami tanda-tanda inflasi. 
  • Kebijakan Dorongan Moral (Moral Suasion) : Bank sentral sanggup juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan banyak sekali pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isi pengumuman, pidato dan edaran sanggup berupa seruan atau larangan untuk menahan pinjaman tabungan ataupun melepaskan pinjaman. 
Demikianlah info yang bertemakan Pengertian, Jenis, Tujuan dan Instrumen Kebijakan Moneter. Semoga teman-teman mendapatkan point dari banyak sekali uraian di tema tersebut menyerupai pengertian kebijakan moneter, jenis-jenis atau macam-macam kebijakan moneter, instrumen kebijakan moneter. Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".
LihatTutupKomentar